Studi Kasus - Studi Kasus

Case Studies 2 - CHANGE MANAGEMENT

Klien kami adalah sebuah Perusahaan Perdagangan & Logistik yang telah berdiri lebih dari 50 tahun, bertumbuh dari perusahaan keluarga yang memiliki nilai-nilai kedekatan/keakraban yang tinggi antara pemilik dengan karyawannya. Sekarang bertumbuh menjadi perusahaan terbuka (public listed company) yang bertumbuh dengan pesat.

Sejalan dengan perkembangan perusahaan maka jumlah karyawan bertumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir dari 300 orang menjadi lebih dari 1000 karyawan. Tentunya sangat wajar terjadi masalah antara keberadaan karyawan lama dengan yang baru, senioritas dan junior. Kecemburuan, konflik, keresahan melengkapi kemajuan perusahaan dari sisi penjualan dan keuntungan. Bagaimana perusahaan menyiasatinya, maka perusahaan ini mengundang kami untuk dapat berkontribusi dalam mengelola perubahan yang terjadi dan melakukan alignment antara kecepatan perusahaan dengan karyawan yang ada.

Tantangan

Bagaimana Perusahaan bisa melakukan CHANGE MANAGEMENT yang baik dan bagaimana mengembangkan karyawan lama untuk bisa bersaing dan meningkatkan kompetensi sejalan dengan perkembangan perusahaan dan mampu bersaing secara sehat dengan karyawan yang baru masuk.

Klien kami masih merasa yakin bahwa karyawan lama memiliki loyalitas dan semangat juang yang tinggi serta mampu bekerjasama dengan karyawan baru.

Mereka datang dan meminta saran kepada kami, bagaimana melakukan CHANGE  MANAGEMENT yang efektif dalam konteks permasalahan ini, serta bagaimana perusahaan dapat melakukan penyesuaian kecepatan antara perusahaan dengan karyawan yang ada.

Solusi

Kami segera melakukan evaluasi atas perkembangan budaya perusahaan, mempelajari setting & context yang ada di dalam perusahaan. Kami mengusulkan melakukan due diligence (pemeriksaan tahap awal) untuk mengerti apa yang terjadi pada perusahaan dan karyawan dari sudut pandangan karyawan.

Kami usulkan dilaksanakan Employee Assistance Program (EAP):

Penggalian masalah Perusahaan secara Internal dengan metode ONE-ON-ONE COUNSELING yang dilakukan oleh Konsultan & Tim Psikolog berpengalaman memberikan rasa aman bagi karyawan dalam memberikan pandangan secara OBYEKTIF tentang Perusahaan, Top Management, Atasan langsung dan Teman Kerja.

Lewat hasil EAP tahap awal, pucuk pimpinan klien sangat terkejut dengan hasil yang ditemukan. Adapun beberapa hal penting yang dapat kami tunjukkan adalah sebagai berikut:

1

91% karyawan yang kami temui merasakan tekanan pekerjaan yang sangat besar.

2

78% karyawan merasakan memiliki masalah dengan Higher Level Management dalam hal ini adalah Board of Director, yang pada awalnya mereka sangat yakin bahwa karyawan mereka tidak bermasalah.

Ditemukan juga mayoritas karyawan merasakan masalah pada pengembangan SDM, pelatihan, budaya perusahaan yang tidak jelas.

3

Hasil penting yang ditemukan lewat EAP ini, 53% karyawan pada tahap awal ini mempertimbangkan pekerjaan lain, tentunya akan sangat mempengaruhi turn over perusahaan ke depannya.

Dari temuan tahap awal ini, kami mengusulkan untuk dijalankan prgram EAP ini secara menyeluruh, hingga menjangkau karyawan level operator di seluruh cabang untuk mendapatkan gambaran lengkapnya.

Perusahaan harus melakukan perubahan sistem komunikasi, perbaikan policy sumber daya manusianya sejalan dengan usulan yang diberikan.

Perusahaan harus melakukan program TEAM ENGAGEMENT secara menyeluruh di seluruh cabang-cabangnya, untuk meningkatkan kualitas kerjasama dan semangat satu tim ada kembali pada perusahaan klien.

Hasil

Tidak terasa klien telah menjalankan program EAP secara periodik dan telah mencapai periode ke tiga, sekarang perusahaan Klien telah mencapai omset dengan nilai triliunan, jumlah karyawan sudah lebih dari 1700 orang, cabang di banyak kota di Indonesia.

Tentunya lepas dari kesempatan dan bidang industrinya yang menetukan keberhasilan ini, kesadaran atas pengembangan sumber daya manusia menjadi salah satu kunci keberhasilan perusahaan ini untuk maju dan berhasil.

Namun sekali lagi semua program seperti ini membutuhkan keteguhan hati, komitmen dan konsistensi dari pucuk pimpinan dan seluruh jajaran pemimpin perusahaan, peningkatan kualitas program ditentukan oleh seberapa besar perusahaan ingin melakukan investasi dalam pengembangan kesejahteraan karyawan secara holistik.